Peranan alga zooxanthellae terhadap kelestarian ekosistem terumbu karang
Teman-teman tau gak sih bahwa Indonesia itu adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai yang terpanjang nomor dua setelah Kanada yaitu 81.000 km. Luas wilayah teritorial Indonesia yang sebesar 7,1 juta km2 didominasi oleh wilayah laut yaitu kurang lebih 5,4 juta km2. Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut Indonesia tak tehitung jumlahnya. Terumbu karang Indonesia sangat beraneka ragam dan memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik pada garis pantai tetangga sekitarnya.(Pujiatmoko, 2009)
Dengan potensi fisik sebesar ini, Indonesia dikaruniai pula dengan sumberdaya perikanan dan kelautan yang besar. Dari sisi keanekaragaman hayati, Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan hayati kelautan terbesar. Dalam hal ekosistem terumbu karang (coral reefs) misalnya, Indonesia dikenal sebagai salah satu penyumbang kekayaan hayati terumbu karang terbesar di dunia. Dengan luas total sebesar 50.875 km2, maka 51 % terumbu karang di kawasan Asia Tenggara dan 18 % terumbu karang di dunia, berada di wilayah perairan Indonesia.(Dahuri R, Rais Y, Putra S, G, Sitepu, M.J, 2001)
Wilayah pesisir merupakan sumber daya potensial di Indonsia, yang merupakan suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Sumber daya ini sangat besar didukung oleh adanya garis pantai sepanjang sekita 81.000 km (Dahuri et al, 2001). Garis pantai yang panjang menyimpan potensi kekayaan sumber alam yang besar. Potensi itu diantaranya potensi hayati dan non hayati. Patensi hayati semisal perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang. Potensi non hayati misalnya mineral dan bahan tambang serta pariwisata.
Terumbu karang adalah endapan-endapan masif penting kalsium karbonat yang terutama dihasilkan oleh karang scleractinia dengan sedikit tambahan alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Karang sclerectinia termasuk kedalam filum Cnidaria. Karang ini menerima sumber energi dan nutrien dengan cara menangkap larva planktonik dengan menggunakan tentakelnya atau dengan memanfaatkan simbion yang hidup di dalam jaringan tubuhnya yaitu zooxanthellae.
Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang paling produktif dan tinggi keanekaragaman hayatinya. Produktivitas primer yang tinggi dan kompleksnya habitat yang terdapat di ekosistem terumbu karang memungkinkan daerah ini berperan sebagai tempat pemijahan, tempat pengasuhan dan tempat mencari makan berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya. Dengan demikian, secara otomatis produksi sekunder (ikan dan biota laut lain) di daerah terumbu karang juga sangat tinggi.
Pada umumnya karang bersimbiosis dengan alga mikroskopik bersel tunggal (zooxanthellae). Sel alga tersebut hidup dalam jaringan polip karang. Fotosintetis sel alga tersebut membantu suplai makanan bagi polip karang dan pembentukan karang kapur. Dengan demikian, kelestarian terumbu karang sangat bergantung pada alga zooxanthellae.
Karang memiliki dua cara medapatkan makanan yaitu menerima pemindahan (translocated) produk fotosintesis dari zooxanthellae dan menangkap zooplankton dengan polypnya dan sebagian besar coral makan pada malam hari. Coral dapat menangkap makanan melalui phagotrophy (tentakel yang menangkap makanan yang lewat dan memasukkannya dalam mulut tempat makanan itu dicerna) dan melalui cilliary feeding (pengeluaran lapisan mucus yang menjebak partikel organik kecil yang dihembuskan ke mulut oleh rambut-rambut kecil yang disebut cilia). Coral dapat pula mengambil bahan organik terlarut dari air laut untuk digunakan sebagai energi dasar. Sebaliknya zooxanthellae menerima nutrien organik penting dari coral inang yang dilewatkan ke zooxanthellae sebagai produk kotoran hewan. Beberapa nutrien anorganik juga diperoleh dari air laut. Alga membawa dampak yang besar bagi ekositem terumbu karang, salah satu contoh ketika karang ditinggalkan oleh alga mengakibatkan pemutihan (bleaching). Sehubungan hal ini Faizal (2009) mengemukakan bahwa pemutihan (bleaching) terutama berhubungan dengan terdegradasinya pigmen-pigmen klorofil pada zooxanthellae yang disebabkan oleh pecahnya atau terjadinya foto-oksidasi klorofil.
Alga sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup karang. Selama fotosintesis berlangsung, zooxanthellae memfiksasi sejumlah besar karbon yang dilewatkan pada polip inangnya. Karbon ini sebagian besar dalam bentuk gliserol termasuk didalamnya glukosa dan alanin. Produk kimia ini digunakan oleh polyp untuk menjalankan fungsi metaboliknya atau sebagai pembangun blok-blok dalam rangkaian protein, lemak dan karbohidrat. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat Lalli dan Parsons (1995) yang mengatakan bahwa zooxanthellae juga meningkatkan kemampuan coral dalam menghasilkan kalsium karbonat.
Rahasia keberhasilan pembentukan terumbu karang oleh karang batu tidak terlepas dari peranan alga zooxanthellae yang terkumpul dalam jaringan gastrovaskuler. Selain menyediakan makanan, alga juga memberi warna bagi karang. Karang yang ditinggalkan oleh simbionnya akan mengalami bleacing (pemutihan karang) hal ini mengakibatkan karang akan mati karena tidak tersedianya makanan bagi karang. Alga zooxanthellae memiliki peran dalam kelangsungan hidup karang dan menyebabkan terumbu karang menjadi sehat.
Pengalaman Penelitian Peranan Alga Zooxanthellae Terhadap Keletarian Ekosistem Terumbu Karang
Teman-teman mau bagi-bagipengalaman nih..Kali ini saya akan membahas pengalaman saya dan teman-teman saya saat melakukan penelitian untuk Kontes Inovator Muda (KIM) 5. Jadi, pada penelitian ini kami akan membahas peranan alga zooxanthellae terhadap kelestarian dan keindahan ekosistem terumbu karang. Pertama mengapa kami mengambil judul karya tulis ilmiah ini?… Hayoo, kenapa ada yang tau nggak..?? pastilah enggak. Jadi, alasan kami mengambil judul karya tulis ini yaitu karena adanya rasa penasaran kami tentang cara kerja alga zooxanthellae dalam melestarikan ekosistem terumbu karang khususnya terumbu karang yang ada di Pulau Kapoposang. Mengapa Pulau Kapoposang yang diangkat sebagai tempat penelitian kami? Karena pulau ini merupakan salah satu pulau yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memiliki banyak terumbu karang yang baik dan dijadikan sebagai modal wisata bahari di Pulau ini. Meskipun demikian ada banyak kendala yang kami temui untuk sampai ke Pulau tersebut, salah satunya yaitu jarak yang terlalu jauh. Untuk pergi ke Pulau tersebut memerlukan waktu sekitar 8 jam dari pelabuhan tonasa menggunakan kapal tradisional, sedangkan jika melalui jalur Makassar Pulau Kapoposang akan memerlukan waktu sekitar 6 jam menggunakan kapal tradisional dan 3 jam jika menggunakan speedboat. Kendala lain yang kami temukan yaitu karena kurangnya perahu untuk pergi ke Pulau tersebut, hanya perahu-perahu carteran lah yang dapat digunakan untuk pergi ke Pulau Tersebut. Tidak hanya itu, kendala lain yang kami jumpai yaitu kurangnya dana yang kami miliki untuk melakukan penelitian ini, sehingga, kami memutuskan untuk melakukan penelitian dengan teknik studi pustaka dan wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelautan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kendala yang kami temukan dengan menggunakan teknik studi pustaka ini yaitu terkadang ada data yang sumbernya tidak dicantumkan di data tersebut sehingga kami sulit untuk menemukan data yang asli. Kendala lain dengan teknik studi pustaka ini yaitu adanya data yang saling bertolak belaka sehingga kami sangat pusing untuk menentukan mana data yang sebenarnya. Sedangakan dengan teknik wawancara kendala yang kami temukan yaitu kurangnya stake holder yang memiliki pengetahuan yang cukup untuk kami wawancarai mengenai judul kraya tulis yang kami buat. Tidak hanya itu kendala lain yang kami temui yaitu kurangnya waktu yang kami miliki untuk melajkukan proses wawancara karena dari pukul 07.15-14.30 kami melakukan pembelajaran di sekolah sedangkan pada sore harinya kami harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan les yang ada di sekolah sehingga sangat sulit untuk melakukan penelitian ini. Tapi walaupun demikian kami berprinsip “apapun itu jika kita bersungguh-sungguh pasti akan berjalan dengan baik”. Alhamdulillah setelah sekitar 2 minggu melakukan pengumpulan data dan penyelesaian karya ilmiah kamipun mengikuti Kontes Inovator Muda (KIM) 5 tingkat kabupaten. Walaupun dibilang masih “new comers” atau pendatang baru (apalagi sekolah kami baru pertama kalinya ikut lomba ini) kami tetap antusias untuk mengikuti lomba ini. Alhasil kamipun berhasil keluar sebagai juara pertama pada KIM 5 tersebut. Rasanya sangat bangga, meskipun demikian kami menyadari masih banyak sekali kekurangan yang terdapat pada karya tulis ilmiah kami ini.
Bercanda kok, sekarang apa tugas kita sebagai pelajar untuk melestarikan terumbu karang ini?, udah tau blum? Ya pasti semuanya udah tau,..jadi apa ya, yg bagus kita bhas di blog ini,,.. Apa yah???. Ada yag tau nggak’..? kok pada bengong,.. Oh, ana lupa .. daripada bengong di blog ini mending nie gue posting kata-kata indah dari kawan kita….
Doa Terumbu Karang
Oleh : Syarif Hidayatullah
1
Amsal ini luka
maka akulah luka lautan
yang tersulam dari benang kelaparan
perahu yang berlayar di bayang rembulan
Sebab tiap bom yang lahir dari nafas perahu
tiap pukat nafsu memburu
aku adalah keping-keping kesedihan
yang tak dihiraukan
2
Saat ikan-ikan telah terbang
seperti pula degubku melayang
menuju langit kemudian tarikan
nyanyian kesedihan
yang jelma hujan
Kau tak temukan jejak kami di lautan
tidak pada ombak, tidak pula pada palung
sedang lapar mengiris-iris perutmu
dan kau pun mulai sadar
ketika semua telah meluka
tak cukup air mata mengobatinya
3
Ini doa terumbu karang
yang lahir dari kegelisahan
sekedar mengingatkan firman Tuhan
Maka nikmat apalagi yang kau dustakan
akulah rumah ikan-ikan itu
tempat menunggu ziarah perahu dan pukatmu
sebab ini rukuk kami;
terumbu karang dan ikan-ikan pada Tuhan
Maka nikmat apalagi yang kau dustakan
setelah ikan-ikan itu berenang-renang di perutmu
menyambung nafasmu di tiap jemari waktu
tetapi mengapa kau melukaiku?
Gimana baguskan puisinya… Tentu dong,…
di Satu sisi masyarakat tertuju pada terumbu karang karena adanya pengrusakan pada ekosistem karang tersebut, disisi lain terumbu karang menghasilkan nilai estetika yang cukup tinggi..
Adapun beberapa manfaat dari adanya terumbu karang yaitu:
- Sumber ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung protein tinggi.
- Melindungi pantai dan penduduk dari hantaman ombak dan arus.
- Sumber penghasilan bagi nelayan (tangkapan ikan).
- Kekayaan pariwisata bahari yang berdaya jual tinggi (memancing, menyelam, snorkeling).
- Sumber kekayaan laut yang bisa digunakan sebagai obat-obatan alami.
- Sebagai laboratorium alam untuk pendidikan dan penelitian.
Yayaya,... Udah tau nggak sih info ngetren masa kini mengenai terumbu karang,.. Kalau mau update pengetahuannya selalu aja mampir di blognya Achmad Syahied,.. Pasti kamu akan lebih update dan tidak katro' lagi kalau ditanya soal terumbu karang...